Biologi Kelas 12 | Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia - Dewanto, S.Pd.

Konten [Tampil]

Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dapat dikelompokan menjadi 2 fase, yaitu:

Fase embrionik
Fase pasca-embrionik

Fase Embrionik

Fase pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio dalam uterus. Proses ini berlangsung selama kurang lebih 9 bulan 10 hari atau disebut masa gestasi. Zigot yang berasal dari peleburan sel kelamin laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan membelah terus menerus sehingga mengalami tumbuh dan berkembang. Fase embrionik terdiri atas morula, blastula, gastrula dan organogenesis. Fase embrionik ini memiliki kesamaan dengan hewan.

Gambar Fase Embrionik Pada Zigot Manusia
[sumber: pinterest.com]

Tahap morulasi ditandai dengan zigot membelah secara mitosis yaitu 2 sel, 4 sel, 8 sel dan 32 sel. Jika diperhatikan bentuk dari sel-sel yang membelah dan membentuk satu kesatuan yang mirip dengan bentuk buah anggur sehingga disebut morula.
Tahap blastulasi ditandai dengan terbentuknya rongga ditengah pada morula yang disebut blastosol. Proses perubahan morula menjadi blastula disebut blastulasi. Blastula adalah istilah untuk embrio pada tahap blatulasi.
Tahap gastrulasi ditandai dengan perubahan blastula menjadi gastrula. Proses perubahan tersebut disebut gastrulasi dimana akan terbentuk 3 lapisan embrionik yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan lapisan dalam (endoderm)

Lapisan ektoderm akan berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan sistem indra.
Lapisan mesoderm akan berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat ekskresi.
Lapisan endoderm akan berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.

Tahap organogenesis ditandai dengan terbentuknya organ-organ tubuh makhluk hidup menjadi lengkap dan utuh. Selanjutnya, akan terjadi penyempurnaan embrio menjadi fetus yang siap untuk dilahirkan. Organ-organ yang terbentuk akan membentuk sistem organ antara lain seperti:

Sistem rangka
Sistem transportasi
Sistem pencernaan
Sistem respirasi
Sistem ekskresi
Sistem saraf dan panca indra
Sistem hormon
Sistem reproduksi
Sistem imun

Gambar Perkembangan Endoderm, Mesoderm dan Ektoderm
[sumber: en.wikipedia.org]

Fase Pasca-embrionik

Setelah janin dilahirkan, maka selanjutnya manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan di masa setelah embrio yaitu pasca-embrionik. Fase pasca-embrionik meliputi fase balita, fase kanak-kanak, fase remaja, fase dewasa dan fase lanjut usia.

Gambar Perkembangan Manusia Pasca-embrionik
[sumber: dictio.id]

Fase Balita (0-5 tahun) yaitu fase pertama dan paling awal setelah janin dilahirkan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Perkembangan anggota tubuh yang sangat pesat dengan asupan ASI
Perkembangan motorik berkembang seperti merangkak, tengkurap, merambat, berjalan dan berlari
Perkembangan komunikasi misalnya tertawa, berteriak, melafalkan sesuatu hingga berkomunikasi dengan orang maupun lingkungan sekitar
Pembentukan karakteristik mandiri ketika mulai terbentuk misalnya makan sendiri, memiliki gelas sendiri, memakai celana dan baju sendiri

Fase Kanak-Kanak (6-10 tahun) yaitu masa bermain dan belajar, sering juga disebut sebagai golden age, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Mampu merekam dalam memori peristiwa atau kejadian sekitar
Mulai melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar
Memiliki rasa ingin tahu yang besar
Emosi masih berubah-ubah
Keinginan untuk memiliki barang milik orang lain
Mulai mengenal hal baik dan buruk

Fase Remaja (11-18 tahun) yaitu masa pubertas (perubahan menjadi dewasa yang ditandai perubahan fisik, hormonal dan psikis), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Emosional yang labil akibat perubahan hormonal tubuh
Perubahan yang cepat pada fisik
Sering bersikap ambivalen (peragu) dalam menghadapi perubahan yang terjadi
Tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan
Suka mencari perhatian orang-orang sekitar
Memiliki sikap imitating (suka meniru) figur atau tokoh yang dikagumi
Terjadi perubahan fisik yang diakibatkan oleh hormonal tubuh maupun reproduksi
Rata-rata masa pubertas perempuan (10-15 tahun) lebih cepat dari laki-laki (11-16 tahun)
Perubahan fisik kelamin primer dan sekunder laki-laki

Mengalami mimpi basah
Suara menjadi berat
Tumbuh rambut di sekitar kemaluan dan ketiak
Kulit menjadi kencang dan otot membesar
Dada semakin lebar dan bidang
Tumbuh kumis, jenggot dan jambang
Jakun membesar

Perubahan fisik kelamin primer dan sekunder perempuan

Mengalami mestruasi
Suara menjadi lebih lembut
Tumbuh rambut di sekitar kemaluan dan ketiak
Kulit menjadi lebih halus
Payudara tumbuh membesar
Pinggul melebar dan lapisan lemak bertambah
Jakun tidak tumbuh

Fase Dewasa (19-50 tahun) yaitu fase dimana seseorang telah matang dalam proses pertumbuhan fisiknya dan siap menerima peran masyarakat bersama orang dewasa lainnya di lingkungan, memiliki ciri-ciri:

Perkembangan otot dan otak mencapai puncaknya
Telah matang secara emosional
Mempunyai rasa tanggung jawab
Dalam mengambil keputusan lebih tenang dan matang
Organ reproduksi telah tumbuh dan berkembang sempurna
Keadaan fisik relatif stabil
Orientasi ketertarikan lawan jenis lebih mengarah pada persiapan untuk berumah tangga dan melanjutkan keturunan

Fase Lanjut Usia (50 tahun ke atas) yaitu masa-masa seseorang telah memasuki masa non-produktif, biasanya akan tampak tingkah laku seperti anak-anak. Selain itu, sel-sel tubuh mulai mengalami degenerasi sehingga membuat manusia tampak tua, memilik ciri-ciri sebagai berikut:

Terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh
Penurunan produksi hormon-hormon kelamin
Gerakan dan respon terhadap sesuatu menjadi lambat
Tubuh cepat letih dan daya tahan tubuh terhadap penyakit semakin menurun
Terkadang bertingkah seperti anak kecil untuk mendapatkan perhatian
Pada perempuan akan mengalami menopause
Pada laki-laki akan mengalami andropause

Faktor Internal Hewan dan Manusia

Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan yaitu gen dan hormonal. Gen adalah unit materi genetik yang berperan sebagai pesan-pesan hereditas yang mengatur seperti warna rambut, bentuk telinga, tinggi badan, warna kulit dan lain sebagainya. Selain itu, hormon juga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan maupun manusia, di antara lain sebagai berikut:

Hormon Pertumbuhan Pada Hewan

Hormon tiroksin ⇨ pertumbuhan hewan, misalnya pada katak berfungsi dan dimulai pada proses metamorfosis
Hormon somatomedin ⇨ merangsang pertumbuhan tulang
Ekdison dan Juvenil ⇨ memengaruhi perkembangan fase larva dan dewasa khususnya pada invertebrata

Hormon Pertumbuhan Pada Manusia

Hormon tiroksin ⇨ metabolisme, pertumbuhan fisik, menurunkan kadar Ca dalam darah, perkembangan mental
Hormon somatotropin (GH) ⇨ sintesis protein, metabolisme lemak dan pertumbuhan tulang serta otot
Hormon testosteron ⇨ mengatur perkembangan reproduksi dan perkembangan ciri kelamin sekunder pria
Hormon estrogen ⇨ mengatur perkembangan reproduksi dan perkembangan ciri kelamin sekunder wanita
Hormon progesteron ⇨ membantu penebalan dan perbaikan dinding uterus pada wanita

Faktor Eksternal Hewan dan Manusia

Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia terdiri atas nutrien, air, cahaya matahari, oksigen dan lingkungan tempat tinggalnya.

Latihan Mandiri

Referensi:

Kimball, John W. (2017). Biologi Jilid 1. Edisi Kelima. Terjemahan Tjitrosomo & Sugiri. Jakarta: Erlangga.
Omegawati, W. H., T. Sukoco, H. Purnawati & Rumiyati (2018). PR Biologi untuk SMA./MA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara.