Komponen dan Fungsi Sitoplasma
Mulyani (2017: 56) menyatakan bahwa sitoplasma merupakan bagian dari protoplas. Secara fisik, sitoplasma merupakan senyawa yang liat dan agak bening jika terkena sinar yang dapat dilihat. Secara kimia, struktur sitoplasma sangat rumit dan komponen utamanya terdiri atas 85-90% air.
Hidayat (1995) menegaskan mengenai sitoplasma secara umum terdiri atas unsur oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, nitrogen 3% dan sisa 5% tersusun sekitar 30 unsur, beberapa di antaranya adalah Ca, Fe, Mg, Cl, P, K, dan S.
Poedjiadi (2009: 194) menyebutkan bahwa zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein, RNA, metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat, enzim-enzim yang digunakan untuk proses glikolisis, yaitu pengubahan glukosa menjadi asam piruvat dan laktat, serta enzim untuk biosintesis asam lemak terdapat dalam sitoplasma.
Kimball (2017: 96) menyatakan bahwa jumlah enzim yang teramat perlu bagi metabolisme sel terdapat di sini. Namun, Sebagian besar fungsi sitoplasma itu merupakan fungsi organel-organel yang terdapat di dalamnya.
Juwono & Juniarto (2002) menyatakan bahwa
sebenarnya sitoplasma merupakan benda setengah cair yang di dalamnya mengandung
bangunan yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang tampak sebagai granula. Granula-granula
ini sebenarnya adalh organel dan inklusio yang terdapat dalam sitoplasma dan
mempunyai fungsi yang sangat penting untuk menjalankan kehidupan sel.
Juwono & Juniarto (2002: 31) menyebutkan bahwa di dalam sitoplasma inilah semua proses kimiawi terjadi baik yang berupa biosintesis, glikolisis, hidrolisis dan proses-proses kimia lainnya. Di dalam sitoplasma pula terjadi banyak proses lain yang merupakan dasar dari fungsi sel.
Poedjiadi (2009: 194) mengelompokkan sitoplasma berdasarkan kekentalannya, terdiri atas ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah sitoplasma yang terletak dekat membran sel sedangkan endoplasma adalah sitoplasma yang terletak di antara ektoplasma dengan membrane inti.
Ektoplasma dan Endoplasma [sumber: Poedjiadi, 2009] |
Juwono & Juniarto (2002: 31) menyebutkan dari hasil penelitian para ahli sitoplasma mempunyai sifat-sifat fisiologis yang khas yang berhubungan dengan fungsi sel, meliputi iritabilitas, konduktivitas, kontraktilitas, absorbsi dan asimilasi, ekskresi dan sekresi, respirasi, pertumbuhan dan pembelahan.
- Iritabilitas yaitu kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang.
- Konduktivitas yaitu kemampuan untuk meneruskan rangsang.
- Kontraktilitas yaitu kemampuan untuk mengubah panjang.
- Absorbsi dan asimilasi yaitu kemampuan untuk mengambil bahan-bahan di sekitar sel (absorbsi) dan membentuk energi yang diperlukan sel (asimilasi)
- Ekskresi dan sekresi yaitu kemampuan untuk mengeluarkan bahan-bahan yang tidak lagi diperlukan oleh sel/ dapat membahayakan sel (ekskresi) dan menghasilkan
- Respirasi
- Pertumbuhan dan pembelahan
Referensi:
- Juwono & A. Z. Juniarto (2002). Biologi Sel. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Kimball, John W. (2017). Biologi Jilid 1. Edisi Kelima. Terjemahan H. Siti Soetarmi Tjitrosomo & Nawangsari Sugiri. Jakarta: Erlangga.
- Poedjiadi, Anna (2009). Dasar-Dasar Biokimia. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
- Mulyani, Sri (2017). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
- Hidayat, Estiti B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.
Post a Comment for "Komponen dan Fungsi Sitoplasma"