Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jaringan Dasar (Parenkim)

Konten [Tampil]

Jaringan parenkim merupakan salah satu jaringan dewasa atau jaringan permanen. Jaringan ini merupakan jaringan dasar yang dapat ditemukan hampir di setiap organ tumbuhan. Sel-sel parenkim adalah kumpulan sel hidup yang mampu tumbuh dan membelah. Dalam Hidayat (1995: 9) menyatakan bahwa pada korteks, empulur dan daun, parenkim dibentuk secara primer. Pada jaringan pembuluh parenkim dapat bersifat primer atau sekunder, yakni berasal dari kambium pembuluh.

Jaringan Parenkim [sumber: Campbell, et al., 2017]

Mulyani (2017: 108-109) menegaskan bahwa sel parenkim dewasa dapat menghasilkan keaktifan meristematis jika lingkungannya sengaja diubah. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa sekelompok kecil sel parenkim, atau bahkan suatu sel, jika ditumbuhkan pada biakan media yang benar, dapat menghasilkan tumbuhan yang akan berbunga dan menghasilkan biji. Hal inilah mengapa secara filogenetik maupun ontogeni, jaringan parenkim dikatakan sebagai jaringan primitif karena memiliki morfologi yang sama dengan sel-sel meristem. 

Karakteristik Jaringan Parenkim

Adapun karakteristik jaringan parenkim antara lain:

  • Bersifat meristematik
  • Protoplasmanya mengandung plastida berupa kloroplas, kromoplas ataupun leukoplas tergantung fungsi dari parenkim tersebut
  • Telah memiliki inti sel dan ruang antarsel tidak rapat untuk pertukaran serta peredaran gas-gas maupun zat-zat lainnya
  • Memiliki bentuk yang variatif, tetapi sering berbentuk segi banyak atau berupa bintang
  • Berbentuk sel panjang pada sel palisade yang dapat ditemukan pada organ daun
  • Berbentuk benang pada batang tumbuhan yang memiliki ruang antarsel yang mencolok besarnya (misalnya: Scirpus dan Juncus)
  • Dinding sel primer ataupun dapat berupa dinding sekunder
  • Dinding sel yang tipis, tetapi ada juga yang tebal (misalnya: sel endosperm korma dan kopi)
(A) parenkim bintang pada Juncus effusus (55X) dan (B) aerenkim pada rizoma Acorus calamus (100X), i = ruang antar sel serta l = sel minyak [sumber: Koningsberger & Reinders, 1949 dalam Hidayat, 1995]

Peranan Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim sebagai jaringan dasar dan termasuk kelompok jaringan dewasa yang memiliki kemampuan untuk membelah memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Fotosintesis 
  2. Penyimpanan cadangan makanan
  3. Penyembuhan luka
  4. Regenerasi

Macam-Macam Jaringan Parenkim

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dapat dikelompokkan menjadi klorenkim (parenkim asimilasi), parenkim penimbun, parenkim air dan juga parenkim udara (aerenkim), parenkim pengangkut dan parenkim penutup luka.

  • Parenkim Asimilasi (Klorenkim)

Jenis parenkim ini ditandai dengan adanya organel kloroplas yang memiliki fungsi untuk melakukan fotosintesis. Umumnya, parenkim ini memiliki satu atau beberapa vakuola besar yang berfungsi untuk menampung hasil fotosintesis, misalnya parenkim palisade pada daun Ficus elastica.

  • Parenkim Penimbun

Jenis parenkim ini ditandai dengan adanya leukoplas yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Sel-sel tersusun rapat serta tanpa ruang antar sel. Umumnya, parenkim jenis ini tersebar di bagian empulur batang, akar, umbi, rimpang, buah dan endosperm biji. Macam-macam leukoplas antara lain:

  1. Amiloplas yaitu leukoplas yang menyimpan cadangan makanan berupa zat tepung (karbohidrat), misalnya pada akar bit gula (Beta vulgaris).
  2. Proteinoplas yaitu leukoplas yang menyimpan cadangan makanan berupa protein, misalnya endosperm biji jarak (Ricinnus communis).
  3. Elaioplas yaitu leukoplas yang menyimpan cadangan makanan berupa lemak, misalnya endosperm biji jarak (Ricinnus communis).
(A) aerenkim dengan sel yang bercabang serta ruang antarsel yang jelas pada daun Canna (90X), (B) aerenkim dari sayatan melintang tangkai daun Zantedeschia (24X), (C) parenkim endosperm pada Secale (180X), dan (D) parenkim endosperm pada Diospyros (620X) [sumber: Esau, 1965 dalam Hidayat, 1995]

  • Parenkim Air

Jenis parenkim ini ditandai dengan adanya sel-sel berukuran besar, memiliki dinding tipis, lapisan sitoplasma tipis serta terkadang mengandung sedikit kloroplas. Tipe parenkim ini umumnya dapat ditemui pada tumbuhan xerofit (misalnya: Cactaceae) dan tumbuhan epifit (misalnya: Orchidaceae) serta tumbuhan sukulen. 

  • Parenkim Udara (Aerenkim)

Jenis parenkim ini ditandai dengan banyaknya ruang-ruang antar sel yang berkembang secara maksimum. Parenkim jenis ini dapat ditemukan pada bagian batang dan daun tumbuhan yang hidup di daerah yang kaya akan air atau habitatnya di air (hidrofit), misalnya pada tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes). 

  • Parenkim Pengangkut

Jenis parenkim ini ditandai dengan sel-sel yang memanjang dengan arah pengangkutannya masing-masing baik menuju fungsinya, misalnya parenkim jari-jari empulur yang mengubungkan jaringan-jaringan bagian luar dan dalam.

  • Parenkim Penutup Luka

Jenis parenkim ini ditandai kemampuan meristematiknya yang mampu melakukan pembelahan untuk regenasi sel-sel yang rusak. Parenkim jenis ini disebut kambium gabus (felogen).

Berdasarkan bentuk sel-selnya, jaringan parenkim dapat dikelompokkan menjadi parenkim palisade, parenkim bunga karang, parenkim bintang dan juga parenkim lipatan.

  • Parenkim palisade tersusun atas sel-sel dengan bentuk silindris panjang, tegak dan banyak kloroplas yang dapat ditemukan pada mesofil daun dan terkadang pada biji juga.
  • Parenkim bunga karang tersusun atas sel-sel dengan bentuk serta ukuran yang tidak beraturan, memiliki ruang antarsel yang besar dapat ditemukan pada mesofil daun.
  • Parenkim bintang (aktinenkim) tersusun atas sel-sel dengan bentuk menyerupai bintang yang saling bersambungan antarujungnya, misalnya daun Canna sp.
  • Parenkim lipatan tersusun atas sel-sel dengan dinding yang mengalami lipatan ke arah dalam dan banyak mengandung kloroplas, misalnya pada mesofil daun pinus dan padi.

Referensi:

  1. Hidayat, Estiti B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.
  2. Mulyani, Sri (2017). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius. 
  3. Samiyarsih, Siti, H. Suwandi & Sumarsono (2016). Struktur Tumbuhan. Banten: Penerbit Universitas Terbuka.

Dewanto Huang
Dewanto Huang Pembelajar & Pengajar MIPA
Print Friendly and PDF

Post a Comment for "Jaringan Dasar (Parenkim)"